Cerita Teguh Santosa Pertama Kali Injak Korea Utara: Ingat Film The Truman Show

diterbitkan: Selasa, 18 Februari 2025 09:24 WITA

KETUA Umum (Ketum) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Dr. Teguh Santosa kembali menunjukkan produktivitasnya dengan meluncurkan buku terbaru berjudul ‘Reunifikasi Korea: Game Theory’.

Peluncuran buku ini berlangsung di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat pada Selasa (18/2/2025). Sejumlah tokoh politik dan nasional tampak hadir di acara itu, di antaranya Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Juru Bicara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Mallarangeng, Faizal Akbar, Syahganda Nainggolan dan Adhie Massardi serta Hendri Satrio.

Buku ini merupakan pengembangan dari disertasinya di Program Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, yang membahas dinamika konflik dan prospek perdamaian di Semenanjung Korea.

Baca juga  Rp 907 Juta Digelontorkan Bakal Korban Kecelakaan Selama 2023 Ini

Pengalaman Teguh sebagai wartawan membuat karya akademik ini dapat dikemas menjadi mudah dan enak diikuti oleh kalangan awam sekalipun.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Korea Utara, Teguh teringat film The Truman Show yang dibintangi Jim Carrey. Film itu menceritakan seorang pria yang tanpa sadar tinggal dalam sebuah studio raksasa, dimana semua yang dilihatnya hanyalah setting buatan.

“Ketika saya sampai di Pyongyang, saya melihat kota yang bersih, rapi, taman yang terawat, serta keluarga yang tampak bahagia. Saya langsung teringat The Truman Show dan berpikir, apakah ini ingin membuat saya terkesan,” seloroh Teguh.

Baca juga  Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Golkar Pangarso Hadiri Peresmian RS Abdul Rais Fatah Tanjung Selor

Meskipun sekilas terlihat menonjolkan Korea Utara, Teguh menegaskan bahwa buku ini sebenarnya tidak berfokus pada negara tersebut.

Tema utamanya tetap tentang reunifikasi Korea, tetapi dalam proses analisisnya, ia menemukan adanya pengalihan isu yang membuat solusi justru mengarah pada state solution daripada reunifikasi yang selama ini didengungkan.

Teguh juga menulis buku wawancara dengan duta besar serta membahas konflik di Afghanistan dan Uzbekistan. Menurutnya, pengalaman langsung dalam berbagai konflik global memberikan perspektif yang lebih mendalam terhadap isu perdamaian.

Baca juga  Anggaran Rp 33 Miliar Diajukan untuk Program Makanan Bergizi Gratis di Tana Tidung

“Kita tentu ingin hal baik yang terjadi di negara ini dan hal-hal buruk tidak kita alami,” pungkasnya.

Buku Reunifikasi Korea: Game Theory diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi akademisi, diplomat dan pihak-pihak yang tertarik memahami dinamika politik dan strategi di kawasan tersebut.

Terima kasih untuk PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), PT. PLN Persero dan BPJS Kesehatan yang telah mendukung dan mensupport acara ini. (**) 

Topik: ,
Bagikan:
Berita Terkait