TANJUNG SELOR – Intensitas curah hujan yang tinggi di Kalimantan Utara (Kaltara) belakangan ini menyebabkan terjadinya banjir hingga merendam dua kabupaten, yakni Nunukan dan Malinau.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, banjir akibat curah hujan yang tinggi itu terjadi Krayan Selatan. Banjir ini akibat luapan dari Sungai Budai di Desa Long Budung hingga merendam lahan persawahan dan pemukiman masyarakat.
Bahkan, dampak banjir itu terasa hingga ke 8 desa di Krayan Selatan, yang meliputi Desa Long Pupung, Long Budung, Pa Sing, Pa Dalan, Liang Lunuk, Pa Urang, Pa Tera dan Long Pasia.
“Banjir yang melanda Krayan Selatan ini karena intensitas curah hujan yang tinggi selama semalaman. Hujan dengan intensitas tinggi ini membuat air Sungai Budai meluap,” demikian rilis resmi BPBD Nunukan yang diterima, Kamis (10/4/2025).
Atas kejadian itu, akses jalan penghubung Krayan Selatan menuju Krayan Tengah yang berada di atas Sungai Budai pun terendam. Begitu juga bangunan di bawah seperti Puskesmas Long Layu juga terendam.
Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli menjelaskan, saat ini banjir yang terjadi sudah berangsur surut. Hanya saja masyarakat diminta untuk tetap waspada dari banjir susulan yang bisa kapan saja terjadi.
“Tetap waspada dengan banjir susulan, karena kondisi cuaca di Krayan hingga saat ini masih hujan,” tuturnya.
Selain di Krayan Selatan, Nunukan, banjir juga terjadi di Malinau yang merendam Malinau Seberang, Malinau Kota, Tanjung Lapang, Pelita Kanaan, hingga Respen Tubu.
Dengan kondisi ini, BPBD Malinau meminta masyarakat setempat agar tetap waspada terhadap kondisi air sungai yang terpantau terus naik. (**)