SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat luas panen pada pada Januari 2025 mencapai 0,21 ribu hektar. Angka ini diprediksi mengalami kenaikan hingga April 2025 ini dengan total luasan panen sebesar 28,98 ribu hektar.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana menerangkan, jika sesuai prediksi, maka luas panen padi di sepanjang Januari-April 2025 akan mencapai 29,19 ribu hektar. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 20,65 persen jika dibandingkan luas panen yang tercatat di periode yang sama tahun 2024.
“Perkiraannya sepanjang Februari-April luas panen itu 28,98 ribu hektar. Kalau digabung dengan angka yang tercatat di Januari, artinya di empat bulan pertama tahun ini ada kenaikan 20 persen, dibanding tahun 2024,” jelas Yusniar.
Sementara itu secara umum, luas panen padi di Kaltim di sepanjang 2024 mencapai 63,04 Ribu Hektar. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 10,44 persen dibandingkan angka yang tercatat selama tahun 2023, dengan luasa 57,08 ribu hektar.
Kenaikan luas panen padi juga diikuti oleh produksi padi di sepanjang 2024 yang mencapai 249,64 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya mencapai 226,97 ribu ton GKG, angka produksi padi di Kaltim di 2024 mengalami kenaikan sebesar 9,99 persen.
“Produksi padi tertinggi terjadi pada September 2024, dengan capaian 81,20 ribu ton GKG. Sedangkan Juli 2024 menjadi titik terendah produksi padi di Kaltim, karena hanya mencapai 1,63 ribu ton,” tambah dia.
Sedangkan, jika dilihat dari periode empat bulan atau yang disebut Subround, Yusnia rmenyebut bahwa BPS mencatat ada dua subround yang mengalami penurunan produksi padi selama 2024.
“Subround Januari-April, dan Mei-Agustus mengalami penurunan masing-masing 16,53 persen, dan 18,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” tutupnya.