BERAU – Memasuki hari ke-12 Ramadan, masyarakat mulai disibukkan dengan kegiatan penukaran uang. Penukaran uang baru bak menjadi tradisi yang dilakukan menjelang Hari raya Idulfitri.
Merespons hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto meminta masyarakat untuk berhati-hati dan meningkat kewaspadaan. Pasalnya, sudah bukan rahasia umum momentum tersebut kerap digunakan oknum tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu.
Belum lagi, aktivitas jual beli dan transaksi keuangan di bulan Ramadan hingga lebaran meningkat signifikan. Sehingga, tidak sedikit oknum tidak bertanggungjawab yang akan memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan tindakan negative.
“Jadi masyarakat harus bisa lebih waspada, dan lebih jeli supaya tidak jadi korban peredaran uang palsu,” terang Subroto.
Subroto menerangkan, selama bulan Ramadan diakui masyarakat banyak yang memerlukan uang tunai. Karena hal itu, peredaran uang palsu biasanya turut meningkat di bulan suci ini. Walaupun, dikatakannya peredaran uang palsu di Kabupaten Berau tidak terlalu signifikan, namun tetap harus diwaspadai.
“Alhamdulillah, di daerah kita selama ini tidak terlalu banyak kasus demikian. Karena jumlah peredaran uang palsu sangat kecil,” ujarnya.
Meski begitu, kejelian dan kewaspadaan tetap harus dilakukan. Ini dalam bersama-sama melakukan langkah-langkah preventif. Ia mengingatkan agar berbagai pihak jangan sampai mau melakukan atau mengedarkan, bahkan menjadi bagian pengedar uang palsu. (adv)