NUSANTARA – Untuk mendukung pengembangan forest city kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) Otorita IKN akan membangun kawasan ekowisata terpadu. Kawasan tersebut mencakup Taman Safari, Glamourous Camping (Glamping) dan pusat pengembangan Tanaman Anggrek.
Kawasan tersebut rencananya akan selesai pada tahun 2028, setelah mulai dikerjakan di awal tahun 2025 ini. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menuturkan, ketiga destinasi ekowisata tersebut melengkapi Miniatur Hutan Hujan Tropis yang sudah lebih dulu hadir di IKN. Basuki memerinci, Taman Safari yang menempati area 225 hektar saat ini sedang dalam tahap desain oleh PT Taman Safari Indonesia.
“Investor untuk proyek ini adalah Boy Garibaldi Thohir sebagai pemimpin konsorsiumnya, yang memang memiliki niat untuk membangun Taman Safari di wilayah ini,” ujar Basuki melansir dari laman resmi IKN.
Taman Safari di IKN akan mengusung konsep rekreasi dan edukasi mengenai keragaman satwa nusantara. Pengunjung akan diajak untuk mengenal lebih dekat berbagai jenis satwa asli Indonesia melalui pengalaman yang menyenangkan dan mendidik.
Pembangunan Taman Safari ini merupakan salah satu wujud komitmen dalam mendukung pembangunan IKN sebagai kota yang modern dan berkelanjutan.
Kehadiran Taman Safari diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru di IKN, sekaligus menjadi sarana edukasi yang penting bagi masyarakat. Pembangunan Taman Safari di IKN merupakan langkah maju yang signifikan dalam pengembangan kawasan ini.
Selain Taman Safari, kawasan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas glamping dan pusat anggrek. Namun, untuk kedua fasilitas ini, masih dalam tahap lelang. Dengan demikian, target untuk mencapai ekowisata di daerah ini adalah dalam waktu 3 tahun ke depan.
Dengan hadirnya kawasan ekowisata terpadu ini, diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan keanekaragaman hayati di IKN. Selain itu, juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.