Balikpapan – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mendeklarasikan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan untuk periode 2024-2029, yakni Rendi Susiswo Ismail dan Eddy Sunardy Darmawan, yang akrab disapa Eddy Tarno.
Deklarasi ini juga melibatkan koalisi dengan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Buruh, dan Partai Ummat. Rendi, yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPD dari Kalimantan Timur, mengungkapkan bahwa keputusan ini dipengaruhi oleh kebijakan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bertujuan mencegah adanya kekosongan kekuasaan.
“Saya sangat berterima kasih kepada PDIP dan partai-partai koalisi yang telah memberikan dukungan kepada saya. Ini merupakan kehormatan besar bagi saya untuk diusung oleh PDIP, Partai Buruh, dan PKN,” ujar Rendi dalam pidatonya di Kantor DPC PDIP Balikpapan pada Rabu (28/8/24).
Mengenai visi dan misinya, Rendi menegaskan bahwa ia memahami prioritas utama warga Balikpapan, seperti penanganan banjir, pengangguran, dan ketahanan pangan. Menurutnya, program-program ini akan disusun bersama dengan legislatif, tidak hanya berdasarkan keputusan Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
“Fokus utama kami adalah pemerataan pembangunan selama lima tahun masa jabatan. Masalah mendesak seperti banjir akan menjadi prioritas utama dalam tahun pertama,” jelasnya.
Rendi mengungkapkan keyakinannya untuk meraih 60 hingga 70 persen suara di Balikpapan, meskipun harus bersaing dengan petahana. Ia menekankan bahwa pencalonannya bukan bertujuan untuk menjatuhkan petahana, tetapi untuk memberikan alternatif kepada masyarakat agar bisa menilai secara objektif.
“Saya optimis karena tanpa optimisme, saya tidak mungkin maju. Saya berharap dukungan ini datang dari kesadaran masyarakat Balikpapan,” tegasnya.
Rendi juga menyatakan keterbukaannya terhadap ide dan gagasan dari masyarakat, baik yang mendukung maupun yang menentang petahana. Ia berkomitmen untuk meneruskan cita-cita wali kota terdahulu dalam membangun Balikpapan lebih baik.
Dalam deklarasi tersebut, Rendi mengenakan pakaian yang terinspirasi dari Presiden pertama Soekarno. Ia menjelaskan bahwa ia sangat mengagumi Soekarno, tidak hanya sebagai proklamator kemerdekaan tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi. Pakaian yang dikenakannya merupakan simbol kecintaannya terhadap Soekarno dan ajarannya. (*)