BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan menegaskan pihaknya akan melakukan efisiensi anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang dinilai tidak memberikan dampak langsung ke masyarakat.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menerangkan kegiatan seremonial, perjalanan dinas, dan Bimbingan Teknis (Bimtek) menjadi beberapa sektor yang akan dikurangi guna menyesuaikan dengan kebijakan efisiensi anggaran yang diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Dia menambahkan, pemangkasan anggaran ini tidak akan berpengaruh terhadap pelayanan publik. Ia memastikan bahwa sektor pembangunan, infrastruktur, dan fasilitas umum tetap menjadi prioritas utama.
“Kami melakukan efisiensi, tapi hanya memangkas kegiatan yang sifatnya seremonial. Selain itu, perjalanan dinas, dan bimtek juga. Tapi kalau programnya berorientasi ke kepentingan masyarakat tetap akan kami prioritaskan,” terang Rahmad.
Dilansir dari Pusaran Media, Rahmad juga menekankan masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya kebijakan ini, karena pemangkasan anggaran tidak menyentuh program yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga.
“Tidak ada dampak negatif bagi masyarakat. Justru efisiensi ini bertujuan agar anggaran lebih difokuskan pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Selain itu, ia menyampaikan dalam periode kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Bagus Susetyo, tidak ada target khusus dalam 100 hari kerja. Menurutnya, seluruh program pembangunan yang dijalankan merupakan proses berkelanjutan yang terus dilakukan sepanjang masa jabatan.
“Tidak ada 100 hari kerja yang spesifik. Kami anggap setiap hari sebagai bagian dari program yang harus berjalan terus-menerus sesuai visi-misi kami,” jelasnya.
Dengan kebijakan ini, Pemkot Balikpapan menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat.