Kaltara Alami Inflasi 1,30 Persen, Indeks Kelompok Pengeluaran Ini Jadi Pemicunya

diterbitkan: Senin, 5 Mei 2025 10:27 WITA
Kondisi indeks harga konsumen di Kaltara pada April 2025.

TANJUNG SELOR – Perkembangan harga berbagai komoditas di Kalimantan Utara (Kaltara) pada April 2025 secara umum menunjukkan adanya perubahan.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara di 3 daerah, yakni Tarakan, Tanjung Selor dan Nunukan, terjadi inflasi secara y-on-y sebesar 1,30 persen pada April 2025.

Angka ini ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,47 pada April 2024 menjadi 106,84 pada April 2025.

“Inflasi y-on-y di Kaltara terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran dari beberapa sektor,” ujar Mas’ud Rifai, Kepada BPS Kaltara, Senin (5/5/2025).

Baca juga  Polda Kaltara Pantau Keamanan Daerah Lewat CCTV

Dibeberkannya, indeks kelompok pengeluaran yang jadi pemicu itu meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,87 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,30 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,14 persen, kelompok kesehatan 1,95 persen, kelompok pendidikan 0,72 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,50 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 8,27 persen.

Baca juga  Momentum Ulang Tahun, Pengurus Yayasan Kemala Bhayangkari Polda Kaltara Gelar Pengajian dan Doa Bersama

“Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,47 persen, kelompok transportasi 2,38 persen, kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan sebesar 0,58 persen,” benernya.

Mas’ud menyampaikan 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada April 2025, meliputi emas perhiasan, ikan bandeng, cabai rawit, nasi dengan lauk, kopi bubuk, minyak goreng, ikan layang, bawang merah, sigaret kretek mesin (SKM), serta bahan bakar rumah tangga.

Baca juga  Pasca Pilkada 2024, Jaga Persatuan dan Keberagaman di Kaltara

“Sedangkan 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi y-on-y, terdiri dari angkutan udara, beras, tomat, tahu mentah, tempe, telur ayam ras, sawi hijau, air kemasan, batu bata, serta tarif pulsa ponsel,” sebutnya. (**) 

Bagikan:
Berita Terkait