SAMARINDA – Pemkot Samarinda akhirnya menertibkan bangunan milik pedagang di Pasar Subuh yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Samarinda pada Jumat (9/5/2025). Aksi ini mendapat penolakan dari para pedagang.
Bahkan pedagang juga didukung oleh mahasiswa yang dengan tegas menghadang petugas yang hendak masuk ke area pasar. Perwakilan Pedagang Pasar Subuh, Abdul Salam menuturkan bahwa pedagang memiliki alasan kuat kenapa mereka tidak mau ditertibkan.
“Karena selama ini pemerintah tidak mau musyawarah. Kami bersedia kalau mau ditata, tapi kamu mau dialog terbuka,” tegasnya.
Dia menerangkan, selama ini informasi yang ia terima dari pemerintah hanya melalui perwakilan atau ketua paguyuban. Tidak pernah ada musyawarah atau dialog terbuka yang melibatkan seluruh pedagang.
“Kami kan Cuma mau cari makan. Kami mau ditata, kami pasti mendukung yang terbaik, tapi jangan dipindahkan,” tambahnya.
Di sisi pemerintah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Nurrahmani menuturkan proses relokasi tidak semata-mata dilakukan. Bahkan perempuan yang akrap disapa Yama ini menerangkan, proses panjang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
“Kami mulai berkomunikasi di 2023, mereka sampaikan ke kami apa kebutuhannya. Mulai dari listrik, sampai keamanan,” terangnya.
Ia juga menegaskan lebih dari 50 persen pedagang sudah menarik undian penempatan di lokasi baru. “Penertiban ini agar mereka bisa berjualan di tempat yang lebih layak. Ini bagian dari upaya menata kota supaya lebih tertib dan sesuai peruntukan,” tutupnya.